Kamis, 10 Januari 2013

Siklus Akuntansi



1.Menyusun Neraca Saldo, yaitu mengikhtisarikan saldo debit atau kredit rekening-
2.menyusun data-data untuk adjusting, yaitu mengumpulkan dan memper-
3.Neraca Lajur, yaitu melakukan penyesuaian data-data dalam neraca saldo dengan
4.Menyusun Laporan Keuangan, yaitu melalui data-data yang terdapat di dalam
5.Menyediakan dan menutup rekening-rekening, yaitu mencatat pos-pos
6.Menyesuaikan kembali Neraca Saldo setelah penutupan, yaitu. untuk mengecek
7.Menyesuaikan kembali rekening-rekening, yaitu membuat jurnal penyesuaian

SIKLUS AKUNTANSI adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.
Tahapan Siklus Akuntansi :
Transaksi usaha – Pembuatan bukti asli – Pencatatan buku jurnal – Pencatatan ke buku besar & buku tambahan – Neraca lajur penyesuian – Laporan keuangan – jurnal penutup – neraca saldo setelah penutupan.
Pengertian Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi yaitu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan secara terus-menerus. Untuk lebih mudah dipelajari dan dimengerti siklus akuntasi dapat dikelompokkan menjadi :
1.Dokumen Transaksi
2.Jurnal Khusus
3.Buku Besar
4.Buku Besar Pembantu
5.Neraca Saldo
6.Jurnal Penyesuaian
7.Neraca Lajur
8.Laporan Keuangan
9.Ayat Penutup
10.Neraca Saldo Setelah Penutupan
Pembukuan ke dalam perkiraan-perkiraan buku besar hendaklah dilakukan dengan pertolongan bukti-bukti tertulis, seperti kuitansi, nota, faktur dan sebagainya. Bukti-bukti tertulis tersebut disebut sebagai dokumen-dokumen transaksi.

B. Membuat Jurnal Khusus
Sesuai dengan proses kerja siklus akuntansi, maka transaksi-transaksi yang berdasarkan dokumen-dokumen tersebut dicatat dalam buku harian yang disebut jurnal khusus. Jurnal yaitu jurnal yang secara khusus digunakan untuk mencatat transaksi sejenis yang terjadi berulang-ulang.
Jenis-jenis jurnal khusus :
1.Jurnal Penerimaan Kas (JKM) yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi penerimaan kas atau uang tunai.
2.Jurnal Pengeluaran Kas (JKK) yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi pengeluaran uang tunai.
3.Jurnal Pembelian (JPB) yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi pembelian secara kredit
4.Jurnal Penyesuaian (JPN) yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi penjualan secara kredit.
5.Jurnal Umum (JU) yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam empat jurnal diatas
Dalam perusahaan dagang, transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan sering dilakukan baik secara tunai ataupun kredit.


Macam-macam Siklus Akuntansi :
1. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
2. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
3. Siklus Akuntansi Koperasi

 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
a. Analisis bukti transaksi/bukti pencatatan
Bukti pencatatan yang ada dalam suatu perusahaan antara lain : Faktur, Kuitansi, Cek, Nota kontan, Nota Debit, Nota Kredit, dan Memo. Bukti pencatatan tersebut dianalisis untuk mengetahui rekening yang dicatat sebelah debit dan rekening yang dicatat sebelah kredit.
Pencatatan transaksi ke sebelah debit dan kredit berarti menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan terhadap rekening atau perkiraan atau akun.
Sumber buku pencatatan dilihat dari sumbernya terdiri dari dua macam:
Bukti Intern Bukti kejadian yang mempengaruhi berubahan keuangan perusahaan yang terjadi dalam perusahaan.
Contoh: Daftar upah dan gaji, surat permintaan pembeli, buti memorial, kartu jam kerja, bukti permintaan dan pengeluaran barang dan gudang.

Bukti Ekstern Bukti kejadian yang mempengaruhi perubahan keuangan perusahaan yang terjadi dengan pihak luar perusahaan.
Contoh: Faktur penjualan tunai, faktur penjualan kredit, bukti kas keluar, surat order pembelian, surat order penjualan, surat permintaan penawaran harga, dan surat perjanjian lainnya.
B. Macam-Macam Bukti Pencatatan
1. Faktur
Perhitungan penjualan barang secara kredit.
2. Kwitansi
Bukti pembayaran uang yang dibuat oleh pihak penerima uang.
3. Nota Kontan
Bukti pembelian atau penjualan secara tunai.

4. Nota Debit
Pemberitahuan yang dikirim oleh suatu perusahaan atau badan usaha kepada langgananNya, bahwa akunnya telah didebet dengan jumlah tertentu.
5. Nota Kredit
Pemberitahuan yang dikirim oleh suatu perusahaan kepada langgananNya, bahwa akunnya telah dikredit dengan jumlah tertentu.
6. Bukti Memo
Bukti pencatatan sebagai dasar pencatatan kedalan jurnal umum.
7. Bukti Pengeluaran Kas
Digunakan untuk mencatata semua pembayaran secara tunai.
8. Bukti Kas Masuk
Digunakan untuk mencatat semua penberimaan yang dilakukan dengan tunai atau kontan.


b. Jurnal (Journal)
Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan.
Fungsi jurnal antara lain :
• Fungsi mencatat artinya mencatat atau menulis setiap terjadi transaksi keuangan.
• Fungsi historis artinya mencatat transaksi keuangan sesuai dengan kejadian (kronologis).
• Fungsi analisis artinya jurnal merupakan hasil analisis dari petugas akuntansi.
• Fungsi instruktif artinya bersifat memerintah.
• Fungsi informatif artinya memberikan penjelasan secara jelas.
Sedangkan cara mendebit dan mengkreditnya sama dengan analisis bukti transaksi.

c. Posting
Posting adalah proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar atau memindahkan dari kolom debit jurnal ke buku besar sebelah debit dan memindahkan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit.
Buku Besar
Buku Besar adalah kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan yang lengkap. Buku besar berfungsi untuk mencatat segala perubahan harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Akun buku besar digolongkan menjadi dua antara lain”
Akun Rill Harta, Utang, Modal
Akun Nominal Pendapatan dan Beban

d. Jurnal Penyesuaian (Adjustment journal)
Jurnal penyesuaian adalah penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode.

e. Jurnal Penutup (Closing Entry)
Jurnal penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan saldo perkiraan sementara, jika perusahaan ingin mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode. Sumber penyusunan ayat jurnal penutup berasal dari kertas kerja kolom rugi-laba.

 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
a. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dibidang membeli barang dagangan dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba).
Sedangkan barang dagangan (merchandise inventory) adalah yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali. Kesimpulannya bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagangan tanpa merubah barang.

b. Perbedaan Antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa
No Ditinjau dari segi Perusahaan Dagang Perusahaan Jasa
1

2

3 Kegiatannya

Pendapatannya

Bahan operasionalnya Membeli dan menjual barang dagangan.
Hasil penjualan barang dagang.
Beban penjualan dan beban administrasi umum. Membeli pelayanan jasa.
Hasil penjualan jasa.

Beban usaha dan beban luar usaha.

c. Pencatatan Transaksi dalam Perusahaan Dagang
Ada 2 metode pencatatan transaksi yang berhubungan dengan perusahaan dagang, yaitu :
• Metode phisik atau periodik, artinya pencatatan yang berkaitan dengan barang dagangan tidak dilakukan secara kontinyu, sehingga persediaan barang dagangan akhirnya dihitung secara fisik yang ada di gudang.
• Metode perpetual atau permanen terus-menerus, artinya pencatatan yang berkaitan dengan barang dagangan dilakukan secara kontinyu, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

d. Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang ada 4 macam :
• Jurnal Penerimaan Kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
• Jurnal Pengeluaran Kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
• Jurnal Pembelian, untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
• Jurnal Penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.

Di samping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempunyai jurnal umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus yang tersedia.
Atau
Secara umum, buku jurnal yang biasa digunakan dalam suatu perusahaan terdiri atas empat buku jurnal khusus dan satu bku jurnal umum, yaitu :
1. Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang-barang atau jasa yang dilakukan secara kredit.
2. Jurnal Pengeluaran Kas ( Cash Payment Journal )
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran atau pembayaran melalui kas.
3. Jurnal Penjualan ( Sales Journal )
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan secara kredit.
4. Jurnal Penerimaan Kas ( Cash Receipt Journal )
Berfungsi khusus sebagai tempat mencatat transaksi – transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas, atau transaksi – transaksi yang mengakibatkan kas perusahaan bertambah.
5. Jurnal Umum ( General Journal )
Jurnal umum dicatat sebagai tempat mencatat transaksi-transaksi yang tidak bisa dicatat kedalam jurnal khusus, misalnya transaksi-transaksi intern seperti pembetulan kesalahan, penyesuaian, penutupan buku, dan pembalikan saldo suatu akun.
e. Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta jumlahnya. Selanjutnya buku besar utama merupakan perkiraan control atau perkiraan pengendali dan buku besar pembantu merupakan rincian dari perkiraan kontrol.
Terdapat tiga macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain :
• Buku besar pembantu piutang, adalah buku tempat mencatat rincian piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur.
• Buku besar pembantu utang, adalah buku tempat mencatat rincian utang perusahaan menurut nama kreditur.
• Buku besar pembantu persediaan, adalah buku tempat mencatat secara rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok secara keseluruhan.

f. Kertas Kerja Perusahaan Dagang untuk Akun Ikhtisar R/L dan Akun Harga Pokok Penjualan
Salah satu jurnal penyesuaian adalah jumlah penyesuaian untuk persediaan barang dagangan. Untuk membuat jurnal penyesuaian dapat menggunakan dua metode, yaitu metode ikhtisar laba/rugi dan metode harga pokok penjualan.
• Untuk Akun Ikhtisar Laba/Rugi
Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat penyesuaian harus dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit (tersendiri) dan sebelah kredit (tersendiri) sesuai dengan jumlahnya masing-masing.
• Untuk Akun Harga Pokok Penjualan
Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan kredit pada kolom ayat penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih (saldo) tersebut dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit.

g. Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold) adalah harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu.
Dalam menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan unsur-unsurnya :
• Persediaan Barang Dagangan Awal (+)
• Pembelian (+)
• Beban Angkut Pembelian (+)
• Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (-)
• Potongan Pembelian (-)
• Persediaan Barang Dagangan Akhir (-)

 Siklus Akuntansi Koperasi
a. Bukti-bukti Pembukuan Akuntansi Koperasi
• Bukti penerimaan kas (Bukti kas masuk/BKM)
Bukti penerimaan kas adalah bukti yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan uang tunai (cash), baik uang kertas maupun uang giral.
Transaksi yang dicatat dalam bukti penerimaan kas, antara lain sebagai berikut : Penjualan barang dagangan atau jasa secara tunai, Penerimaan pelunasan piutang dagang, Penerimaan penghasilan (bunga, sewa, deviden, dan sebagainya), Penerimaan simpanan dari anggota, Retur pembelian barang dagangan secara tunai, Penerimaan pinjaman dari bank atau kreditur.
• Bukti pengeluaran kas (Bukti kas keluar/BKK)
Bukti pengeluaran kas adalah bukti untuk mencatat setiap pengeluaran uang tunai atau pambayaran tunai (cash).
Transaksi yang dicatat dalam bukti pengeluaran kas, antara lain : Pelunasan atau pembayaran utang dagang, Pembelian barang dagangan atau aktiva lain secara tunai, Pembayaran beban-beban usaha, Pembayaran kepada anggota yang keluar dari koperasi, Retur penjualan secara tunai, Pembayaran SHU kepada anggota, Pemberian pinjaman uang kepada anggota.
• Bukti faktur pembelian (Faktur beli/FB)
Bukti faktur pembelian adalah bukti untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dan aktiva lainnya secara kredit.
• Bukti faktur penjualan (FJ)
Bukti faktur penjualan adalah bukti untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan kredit, baik kepada anggota maupun kepada bukan anggota.
• Bukti umum/BU (Bukti memorial/BM)
Bukti umum adalah bukti untuk mencatat setiap transaksi yang tidak dapat dicatat ke dalam bukti-bukti pembukuan lainnya atau tidak dapat dicatat ke dalam empat bukti di atas.
Transaksi yang dicatat dalam bukti umum, adalah sebagai berikut : Retur pembelian atau retur penjualan secara kredit, Penjualan aktiva selain barang dagangan secara kredit, Penyusunan jurnal penyesuaian, Penyusunan jurnal penutup, Perbaikan pembukuan atau koreksi pembukuan, Perhitungan pembagian SHU, Transaksi lainnya yang tidak dicatat dalam empat bukti di atas.

b. Jurnal (Journal)
Jurnal adalah pencatatan transaksi keuangan secara kronologis dari suatu perusahaan beserta penjelasan yang diperlukan. Setiap transaksi yang dicatat selalu menunjukkan ada yang dicatat sebelah debit dan ada yang dicatat sebelah kredit.

c. Pembagian SHU bagi setiap Anggota Koperasi
Bagian SHU yang diberikan kepada anggota, terdiri atas :
• Jasa simpanan anggota atau jasa modal, dibagikan kepada anggota berdasarkan perbandingan jumlah simpanan (Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib).
Jasa simpanan yang diterima anggota dihitung dengan rumus :

• Jasa anggota, dibagikan kepada anggota berdasarkan perbandingan jumlah pembelian/pembelanjaan anggota dari koperasi.
Jasa anggota yang diterima anggota dihitung dengan rumus :





PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) mengemukakan bahwa akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang. Segala transaksi dan kejadian yang sedikitnya bersifat keuangan, kemudian ditafsirkan hasilnya.
American Accounting Association (AAA) juga merumuskan bahwa akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi dalam sebuah perusahaan sehingga dimungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan bagi mereka yang menggunakan informasi.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

Akuntansi Dasar

Akuntansi merupakan bentuk penyajian informasi yang berasal dari transaksi dan hasilnya (output) adalah laporan keuangan. Ditilik dari manfaat akuntansi ada dua kepentingan yaitu kepentingan internal dan kepentingan eksternal.

Laporan Keuangan

Neraca merupakan salah satu hasil proses akuntansi yang menunjukkan posisi dari komposisi kekayaan, kewajiban serta modal perusahaan.

Pengertian akuntansi meliputi pengertian yang mencakup proses akuntansi yang tidak dapat dilakukan tanpa keruntutan proses. Produk akuntansi berupa laporan keuangan meliputi dua laporan yaitu neraca/balance sheet dan laporan rugi-laba atau loss and income statement. Dari kedua laporan tersebut dapat disusun laporan perubahan modal secara periodik.

Untuk balance sheet menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan riil antara lain asset yang terdiri dari current assets, fixed assets, dan liabilities serta capital.

Sedangkan laporan rugi-laba disusun secara periodik yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pendapatan, harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya umum dan pendapatan bersih.

Neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang dibuat secara berkala dan menunjukkan posisi keuangan yaitu keadaaan harta, utang dan modal pada suatu periodik.

Judul neraca menyebutkan nama perusahaan, perkataan neraca, dan tanggal neraca.

Dua bentuk neraca menunjukkan bagaimana modal akhir dihitung, yaitu dengan memperhatikan modal awal, tambahan modal, laba (rugi) bersih dan pengambilan untuk pribadi (prive).

Neraca secara garis besar terdiri dari pengembangan sistem pencatatan persamaan- akuntansi atau biasa disebut accounting equations. Berkembangnya sistem pencatatan ini jika kita kaitkan pada waktu mempelajari dasar-dasar akuntansi maka data trial balance yang berisi data-data perkiraan riil merupakan bahan dasar disusunnya neraca.

Tingkat pemahaman selanjutnya yang harus dikembangkan dan didalami adalah pemahaman tentang latar belakang masing-masing komponen dan unsur neraca termasuk dalam atau bernaung pada heading yang sama.

Penempatan komponen dan unsur-unsur yang sama yang tidak tepat akan berakibat fatal. Kefatalan itu antara lain: neraca tidak menjadi informatif, susunan yang dihasilkan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan prinsip-prinsip penulisan neraca, pihak-pihak yang berkepentingan tidak dapat memanfaafkan pendalaman pada neraca. Begitu pula pemahaman pada bagian modul berikutnya yaitu modul 2 tentang materi pokok laporan keuangan income statement.

Menempatkan secara tepat unsur-unsur neraca pada headings yang tepat berarti melaksanakan prinsip-prinsip penulisan laporan keuangan neraca. Hasil yang didapat bahwa neraca dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penyusunan neraca yang benar akan dapat dimanfaatkan untuk bahan pengambilan keputusan pimpinan, pemegang saham.


A. Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

B. Fungsi Akuntansi

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Laporan Dasar Akuntansi

Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.









Pengantar Akuntansi – Jurnal Penyesuaian
A. PENGERTIAN
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai akun-akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.
Tujuan Penyesuaian :
- Setiap rekening riil, khususnya rekening aktiva dan rekening utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
- Setiap rekening nominal, khususnya rekening pendapatan dan beban menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
B. REKENING YANG HARUS DISESUAIKAN
Tidak semua akun memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Akun-akun yang lazim disesuaikan pada akhir periode akuntansi untuk perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
1. Beban dibayar di muka (prepaid expenses)
2. Pendapatan diterima di muka (deferred revenue)
3. Piutang pendapatan (accrued receivable)
4. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense)
5. Penyusutan aktiva tetap (depreciation of fixed asset)
6. Pemakaian perlengkapan
7. Koreksi kesalahan mencatat
C. PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN
1. Beban dibayar di muka
Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada saat terjadinya dikelompokkan sebagai harta(aktiva), tetapi akan menjadi beban di kemudian hari. Beban ini merupakan harta perusahaan yang akan memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Contoh dari akun beban dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di muka, bunga dibayar di muka, dan sebagainya.
Pencatatan beban dibayar di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- dicatat sebagai harta
- dicatat sebagai beban
Ilustrasi pencatatan:
Pada tanggal 1 Agustus 2009 perusahaan membayar sewa kantor untuk masa dua tahun sebesar Rp12.000.000,00.
Jika dicatat sebagai harta, maka ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2009 adalah:

Misalnya akhir periode akuntansi ditetapkan tanggal 31 Desember 2009, sehingga bagian dari sewa kantor yang telah menjadi beban sampai dengan akhir periode akuntansi adalah 5 bulan (1 Agustus 2009 – 31 Desember 2009) dengan nilai sebesar Rp2.500.000,00 (5/24 x Rp12.000.000,00).
Jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2009 adalah:

Jika dicatat sebagai beban, maka ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2008 adalah:

Misalnya akhir periode akuntansi ditetapkan tanggal 31 Desember 2009, sehingga bagian dari sewa kantor yang belum menjadi beban sampai dengan akhir periode akuntansi adalah 17 bulan (1 Januari 20010 – 31 Juli 2011) dengan nilai sebesar Rp9.500.000,00 (17/24 x Rp12.000.000,00).
Jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2009adalah:

2. Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai utang (kewajiban), tetapi akan menjadi pendapatan di kemudian hari. Pendapatan ini timbul karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Contoh dari akun pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka, bunga diterima di muka, asuransi diterima di muka, dan sebagainya.
Pencatatan pendapatan diterima di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- dicatat sebagai utang (kewajiban)
- dicatat sebagai pendapatan
Ilustrasi pencatatan:
Tanggal 1 Agustus 2009 diterima sewa toko untuk masa dua tahun sebesar Rp12.000.000,00.
Jika dicatat sebagai utang (kewajiban), ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2009 adalah:

Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, bagian dari sewa yang telah menjadi pendapatan adalah 5 bulan (1 Agustus 2008 – 31 Desember 2009) sebesar Rp2.500.000,00 (5/24 x Rp12.000.000,00), ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2009 adalah:

Jika dicatat sebagai pendapatan, ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2009 adalah:

Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, bagian dari sewa yang belum menjadi pendapatan adalah 19 bulan (1 Januari 20010 – 31 Juli 2011) dengan nilai sebesar Rp9.500.000,00 (19/24 x Rp12.000.000,00), ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2009 adalah:

3. Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima
Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau diterima pembayarannya.
Contoh akun pendapatan yang masih harus diterima adalah bunga yang masih harus diterima (piutang bunga), sewa yang masih harus diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
Ilustrasi pencatatan:
Tanggal 31 Desember 2009 kamar hotel yang disewa sebanyak 4 kamar dengan total tagihan Rp. 2.000.000,- sedangkan tamu baru akan melunasi tagihan ketika check out.

4. Utang beban / Beban yang masih harus dibayar
Utang beban / Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah menjadi kewajiban dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau dilakukan pembayarannya.
Contoh akun beban yang masih harus dibayar adalah gaji yang masih harus dibayar, bunga yang masih harus dibayar, dan sebagainya.


5. Penyusutan aktiva tetap
Penyusutan aktiva tetap adalah berkurangnya kemampuan suatu aktiva tetap untuk memberikan manfaat ekonomis secara berangsur-angsur sejalan dengan perjalanan waktu.
Contoh akun aktiva tetap adalah peralatan kantor, peralatan toko, kendaraan, mesin, gedung, tanah, dan sebagainya.
Besarnya nilai penyusutan aktiva tetap dicatat sebagai beban penyusutan aktiva tetap (D), tetapi tidak langsung dicatat pada aktiva tetap yang bersangkutan karena aktiva tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya, akun yang dipakai adalah akumulasi penyusutan aktiva tetap (K) yang merupakan akun kontra aktiva tetap tersebut.


6. Pemakaian perlengkapan
Perlengkapan adalah barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan yang habis terpakai dalam jangka waktu satu tahun. Pada akhir periode akuntansi harus dihitung berapa perlengkapan yang sudah terpakai dan berapa perlengkapan yang masih tersisa.
Contoh akun perlengkapan adalah perlengkapan toko, perlengkapan kantor, dan sebagianya.
Pencatatan pemakaian perlengkapan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. sebagai harta (aktiva)
b. sebagai beban

Footy jokes





















Rabu, 23 November 2011

Bahasa Gaul


Bahasa Gaul atau Bahasa Prokem terus berkembang dari masa ke masa. Ada sebagian kata yang diperkenalkan sejak tahun 1970an dan hingga kini masih sering dipakai. Namun tidak sedikit kata-kata itu sudah tidak dikenal lagi dan berganti dengan istilah lain yang lebih "funky". Kata-kata tersebut biasanya merupakan bahasa daerah yang dipelintir atau dipelesetkan artinya. Ada juga kata yang posisi konsonan dan vokalnya diubah sedemikian rupa, menimbulkan bunyi baru yang cukup unik dan lucu kalo didengar.

1. ALAY :
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.

2. KOOL :
Sekilas cara membacanya sama dengan "cool" (keren), padahal kata ini merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay.

3. LEBAY :
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata "berlebihan". Kata ini populer di tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk "mencela" orang yang berpenampilan norak.

4. JAYUS :
Saya tadinya mengira kata ini merupakan singkatan, namun setelah saya telusuri, ternyata bukan. Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya melucu tapi tidak lucu.
Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya. Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus Kelana) yang seorang elukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang sering melawak tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.

5. GARING :
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti "tidak lucu". Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.

6. GANDENG :
Kata ini pun merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti "berisik". Sama seperti garing, kata ini dibawa dan dipakai oleh para mahasiswa luar Jawa Barat yang sempat kuliah di tanah Parahyangan itu, yang pada akhirnya membuat kata ini menjadi terkenal dan beberapa kesempatan dipakai.

7. BEGICHU / BEGICYU :
Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu memonyongkan bibir). Kata ini sendiri digunakan secara tidak sengaja oleh seorang anak kecil bernama Saipuddin, 3 tahun, asal Madura. Kata ini kemudian banyak dipopulerkan oleh artis. Salah satunya adalah Titi DJ.

8. MENEKETEHE :
Kata ini sebenarnya berasal dari kata "Mana Kutahu" dan diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV. Istilah itu cukup populer dan saat ini cukup sering digunakan orang.

9. CING :
Saya mensinyalir kata ini sudah sering digunakan sejak tahun 1970an. Hal ini saya ketahui saat menonton film Si Pitung Banteng Betawi yang dibintangi oleh (alm) Dicky Zulkarnaen. Belakangan, di tahun 90an, kata ini mulai sering digunakan orang lagi, terutama setelah sering digunakan Debby Sahertian di sitkom Lenong Rumpi. Kata "cing" biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman dekat. Misalnya, "Mau ke mana, Cing?"

10. EMBER :
Kata ini merupakan plesetan dari kata "Memang Begitu". Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.

11. YIUK....!! :
Kata yang merupakan bentuk ajakan ini dipopulerkan oleh Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan (anggota grup GSP). Kata ini sempat populer di awal tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Di awal tahun 2000an, kata ini kembali populer sejak digunakan oleh Indra Birowo dan Tora Sudiro di acara Exravaganza. Karena sering digunakan saat mereka berperan sebagai bencong, maka kata ini identik dengan panggilan kaum waria / bencong.

12. BONYOK :
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja.
Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.

13. BISPAK :
Merupakan singkatan dari kata "Bisa Pakai". Kata ini mulai populer di pertengahan 90an, dan biasanya digunakan sebagai kode rahasia untuk menyebutkan wanita / pria yang bisa "dipakai" (baca : ditiduri), tapi mereka sendiri tidak mau disebut PSK (Pekerja Seks Komersial), karena seringkali mereka melakukan hal itu "just for fun".Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini tapi dari penelusuran saya, kata ini sudah akrab dan sering digunakan oleh para Eksmud (Eksekutif Muda) Jakarta sekitar tahun 96an.

14. AKIKA :
Merupakan sandi untuk mengatakan "Saya". Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.

15. SUTRALAH :
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata "Sudahlah". Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.

16. SEMOK :
Berasal dari bahasa Jawa yang berarti "Montok". Kata ini belakangan sering digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.

17. LOL :
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti "Tertawa Terbahak-bahak".

18. CENGLI :
Merupakan kata dari bahasa Hokkian yang berarti "Bertindak Adil". Kata ini memang lazim digunakan oleh masyarakat perantauan Tionghua dari suku Hokkia. Karena sering digunakan dalam percakapan bisnis, maka lama-kelamaan menjadi kata umum yang digunakan dalam kegiatan sehari2.

19. WIL dan PIL :
Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak jelas siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan kata-kata ini sering digunakan dalam penulisan di majalah2 di era awal 2000an. Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan / selingkuhan.

20. AJIB :
Artinya Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik trance dan narkoba jenis shabu2 baru mulai populer. Kata ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu. Istilah ini diambil dari suara hentakan tempo musik trance yang kalo didengar dengar teliti memang terdengar seperti "Ajib, ajib.... ajib, ajib....".

21. ANJELO :
Merupakan singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang saya peroleh, kata ini pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah sekitar Bogor untuk menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para penjaja cinta di sana.

22. JABLAY :
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006).Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.

23. GETHO LOH..:

Kata ini berarti "Demikian / Begitu", yang merupakan penekanan dari sebuah penjelasan yang disampaikan oleh sang pembicara. Kata ini cukup terkenal di tahun 2007, karena sering digunakan oleh para penyiar radio (terutama radio anak muda) setiap kali selesai menjelaskan sesuatu. Kata ini makin populer manakala sering digunakan dalam berbagai percakapan yang bernada jenaka (sekaligus norak) di berbagai acara televisi.

24. BELAH DUREN :
Berasal dari istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama yang dinyanyikan oleh Julia Perez, kata "Belah Duren" merupakan istilah yang ditujukan buat para pengantin muda yang menikmati malam pertama. Belakangan kata ini mengandung makna ajakan untuk melakukan ML (Making love).

25. SECARA :
Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna "Adalah". Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang menggunakan kata ini sebagai kata ganti "Karena / Soalnya". Sesekali pula digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya :
a. Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
b. Ya... gimana dong? Secara gue ini kan gaul...

26. SEGEDE GAMBRENG :
Kata "gambreng" berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng), yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali (dan sulit diungkapkan dengan kata-kata).

27. SEGEDE GOBLOK :
Mirip dengan ungkapan "Segede Gambreng", kata "Segede Goblok" menunjukkan sesuatu yang besarnya luar biasa dan - sakin besarnya - jadi ga masuk akal. Gak jelas siapa yg mempopulerkan kata ini, tapi diduga kata ini pernah diucapkan oleh beberapa MC di televisi (entah Indra Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu)

28. JUTEK :
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong.

29. BT / BETE :
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu "Bete" sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.

30. KAMSUD :
Merupakan pembalikan konsonan kata "Maksud". Kata ini mulai populer, terutama di kalangan para cewek di ruang chatting dunia maya.

31. KATROK :
Orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan / norak banget.

32. PRIKITIU :
Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.

33. CUMI :
Merupakan singkatan yang mengandung banyak arti (tergantung CUMI yang dipakai adalah singkatan dari apa). Awalnya kata ini dipopulerkan oleh sebuah produk kartu telpon seluler di tahun 2008an, yang akhirnya berkembang menjadi bahasa gaul anak-anak remaja untuk menjelaskan kondisinya saat ini, seperti CUma MIkir, CUma MIScal, CUma MIrip, CUma MInjam, CUkup MIris, dan lain-lain.

34. KRIK :
Adalah suara jankrik. Istilah ini biasaya digunakan dalam pembicaraan di dunia maya, untuk menggambarkan kondisi yang sangat garing / tidak lucu. Kata ini berasal dari adegan film-film kartun yang sering menampilkan suasana hening - dengan latar belakang suara jengkrik - mana kala seseorang bercanda namun tidak lucu. Pemakaiannya cukup sederhana, yaitu saat menanggapi komentar / ucapan seseorang, penulis tinggal menulis kata "Krik" berulang-ulang, menandakan bahwa penulis menganggap ucapan orang itu gak lucu banget.

35. GAYUS :
Merupakan sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini populer di awal tahun 2010 setelah seorang pejabat pajak negara bernama Gayus diciduk polisi lantaran ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67 milyar.

36. MOGE :
Awalnya kata ini merupakan singkatan dari Motor Gede dan dipopulerkan oleh kelompok penyuka motor gede tahun 2008 silam. Namun belakangan, kata itu diplesetkan banyak orang menjadi Motor Gelo yang ditujukan pada orang-orag norak yang suka bikin rusuh, mau menang sendiri, dan bikin muak banyak orang.

37. NI YEE... :
Merupakan ungkapan yang dipopuerkan oleh pelawak (alm) Diran di tahn 1985an, yang kemudian sering digunakan oleh para artis seperti Euis Darliah dan Jaja Miharja. Kata ini sempat populer kembali sekitar medio 1990-1999. Saat ini masih dipakai, walau tidak seintens dulu.

38. BONEK :
Singkatan dari kata Bondo Nekat yang berarti orang nekat yang gak bermodal apapun selain kemauan. Kata ini dipopulerkan oleh suporter Tim Sepakbola Persebaya - Surabaya di tahun 90an dan menjadi sebutan "kebanggaan" mereka. Saat ini, kata ini juga digunakan untuk orang-orang nekat yang gak kenal rasa takut.

39. GUE :
Adalah bahasa "resmi" yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut "Saya / Aku". Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.

40. LO / LU :
Sama seperti "Gue" kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut "Anda / Kamu".